Manula adalah penduduk yang berumur 60 tahun ke
atas yang cenderung rentan mengalami berbagai masalah khususnya masalah
kesehatan. Berbagai masalah kesehatan dapat timbul pada manula,
khususnya
penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi, baik akibat kekurangan maupun
kelebihan zat gizi tertentu. Perilaku hidup manula yang tidak sehat juga
turut mempengaruhi baik aktivitas olah raga maupun keiasaan merokok.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi lasia ditinjau dari asupan
makanan sumber energi, karbohidrat, protein, lemak, aktivitas fisik dan
kebiasaan merokok.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
observasional dengan rancangan Cross Sectional Study yang bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian status gizi manula di
tinjau dari asupan zat gizi sumber energi, karbohidrat, protein, lemak,
aktivitas fisk dan kebiasaan merokok manula dengan mengambil lokasi penelitian
pada panti Jompo Padu Wau.
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat
hubungan asupan makan sumber energi, karbohidrat, protein, lemak, aktivitas
fisik dan kebiasaan merokok terhadap status gizi manula dimana asupan makan
sumber energi, karbohidrat, protein dan lemak yang kurang cenderung mempegaruhi
status gizi kurang pada manula, aktivitas fisik yang kurang dan kebiasaan
merokok juga berhubungan dengan pencapaian status gizi lansia yang kurang.
Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah perlu
perhatian khusus terhadap kandungan energi, protein, karbohidrat dan lemak yang
cukup dari menu makanan untuk pencapaian status gizi manula yang cukup, perlunya
pembenahan siklus menu manula dengan memperhatikan mutu organoleptik pada makan
yang disajikan sehingga dapat meningkatkan nafsu makan dari manula yang
tentunya akan membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi manula secara adekuat namun
dengan tetap memperhitungkan dampak berlebihnya asupan makan yang dikonsumsi
manula, pelaksanaan olahraga rutin pada manula sudah dilaksanakan dengan baik
dan kiranya menjadi contoh dalam rangka pemenuhan kesegaran jasmani manula
sehingga aspek ini harus dipertahankan dalam kehidupan panti dan perlunya
pemberian informasi kepada manula akan dampak dari bahaya rokok baik yang
bersifat pasif maupun aktif yang juga harus ditujang dengan penegakan aturan
panti sebagai kawasan bebas asap rokok yang berlaku pada seluruh pihak baik
para manula sendiri dan para pengurus panti.
Keyword : Manula, aktifitas fisik, merokok, status gizi