Faktor Risiko Kematian
Neonatal Di Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah
Kematian neonatal adalah kematian yang terjadi
setelah kelahiran hidup pada usia 0 – 28 hari yang
bersifat multifaktorial dan
dalam penanganannya harus dilakukan secara komprehensif menggunakan pendekatan
yang lebih spesifik dalam penanganan berbagai faktor risiko. Jumlah kematian
neonatal di Kabupaten Morowali mengalami peningkatan dan ditemukan sebanyak 43
kasus dan memberi kontribusi terhadap tingginya angka kematian bayi.
Berdasarkan keadaan tersebut sehingga penelitian dilakukan dengan meninjau
faktor risiko asfiksia neonatorum, BBLR, umur ibu, paritas dan pelayanan
antenatal.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional
analitik dengan rancangan Case Control
Study. Pengumpulan data penelitian melalui wawancara langsung menggunakan
kuesioner dan penelusuran literatur terkait dengan penelitian. Pengolahan data
menggunakan komputer dengan analisis data menggunakan uji OR untuk analisis
bivariat dan uji regresi logistik pada analisis multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
risiko yang berhubungan dengan kematian neonatal adalah asfiksia neonatorum (OR
= 42,134; 95% CI = 11,485 – 155,888), BBLR (OR = 18,519; 95% CI = 6,629 –
51,731) dan pelayanan antenatal (OR = 9,159; 95% CI = 3,288 – 25,514) sedangkan
umur ibu (OR = 2,174; 95% CI = 0,956 – 4.945) dan paritas (OR = 0,950; 95% CI =
0,442 – 2,045) tidak berhubungan. Berdasarkan hal tersebut diharapkan bagi
pemerintah daerah melakukan pendistribusian pelayanan kesehatan pada daerah
yang lebih terpencil dan dukungan kebijakan dalam peraturan perundang-undangan
daerah, bagi instansi pelayanan kesehatan untuk lebih mengedepankan pelayanan
yang berkualitas dan berimbang.