HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI REMAJA KELAS II DI SLTP
NEGERI 34 DAYA KOTA MAKASSAR
Fast food merupakan jenis makanan dengan kandungan
kalori dan lemak tak jenuh ganda yang tinggi yang akan berdampak pada
peningkatan berat badan yang tidak ideal sebagai pemicu terjadinya obesitas dan
akan berdampak pada timbulnya ganguan sistem kardiovaskuler pada masa datang.
Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap pola konsumsi makanan jenis fast
food ini. Adanya berbagai promosi periklanan tentang fast food akan mempengarui
semakin tingginya minat remaja untuk mengkonsumsi makanan jenis ini. Sehingga
kejadian obesitas paling sering ditemui pada masa remaja. Pada penelitian ini,
konsumsi fast food lebih diarahkan pada pengaruh frekuensi makan, kebiasaan
makan dalam keluarga dan motivasi makan dari remaja terhadap fast food yang
mempengaruhi peningkatan berat badan sebagai indikator penilaian status gizi
yang berlebih.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
observasional dengan rancangan Cross
Sectional Study yang bertujuan untuk menganalisis hubungan frekuensi makan,
kebiasaan makan dalam keluarga dan motivasi untuk makan remaja terhadap
pencapaian status gizi remaja.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi
kelas II SLTP Negeri 34 Daya Kota Makassar sebanyak 194 siswa. Sampel
penelitian adalah sebahagian siswa kelas II sebanyak 129 orang yang ditentukan
berdasarkan perhitungan rumus besar sampel dan metode pengambilan sampel secara
proportional stratified random sampling.
Pengumpulan data melalui wawancara langsung kepada
responden dalam rangka memperoleh informasi tentang frekuensi makan, kebiasaan
makan dalam keluarga dan motivasi makan remaja dan melakukan pengukuran berat
badan dan tinggi badan dalam rangka penentuan status gizi. Pengolahan data
penelitian menggunakan bantuan komputer dengan analisis data menggunakan uji
statistik Chi Square Test dengan meninjau nilai X2 hitung dan
dibandingkan dengan X2 tabel pada df = 2 tabel 3 x 2. Penyajian data
penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang hubungan
variabel penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan frekuensi makan, kebiasaan makan dalam keluarga dan motivasi makan
remaja terhadap pencapaian status gizi remaja dimana frekuensi makan fast food
yang tinggi, adanya kebiasaan makan keluarga dan keinginan makan remaja yang
tinggi terhadap makanan jenis fast food dapat mempengaruhi peningkatan berat
badan yang tidak ideal yang meningkatkan kejadian gizi lebih.
Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah perlunya penyerbaran
informasi kepada masyarakat khususnya siswa sekolah tentang pengaturan pola
makan yang sehat dengan kandungan nutrisi yang seimbang melalui penyuluhan yang
dilakukan tidak hanya melalui media massa saja namun juga harus dapat
menjangkau tiap-tiap sekolah sehingga distribusi informasi berlangsung maksimal
tepat sasaran dan informasi tentang pengaturan pola makan juga harus diberikan
kepada orang tua siswa sehingga dapat memberi dukungan dalam pengaturan makan
dalam keluarga yang sehat.Keyword : Fastfood, Status Gizi, Remaja