“Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Pemberian Asi Dengan Status Gizi Bayi Di Rumah Sakit Bersalin Aisyiyah Sitti
Khadijah Kabupaten Pinrang”
Pada awal kehidupan dimasa bayi, upaya pembentukan
status gizi khususnya usia
0 – 6 bulan dipenuhi dengan pemberian ASI secara
eksklusif. Pemberian ASI sebagai sumber nutrisi utama bayi biasanya tidak
dilaksanakan oleh banyak ibu terutama pemberian kolostrum. Akibatnya, tingginya
presentase gizi kurang pada penduduk anak balita mencapai 25,8%. Berdasarkan
hal tersebut, penelitian tentang pemberian ASI perlu dilaksanakan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
observasional dengan rancangan Cross
Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI dan hubungannya dengan status gizi bayi dengan mengambil lokasi
penelitian di di Rumah Sakit Bersalin Aisiyah Sitti Khadijah Kabupaten Pinrang.
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek
penelitian yakni bayi yang masih memanfaatkan pelayanan dengan sampel
penelitian sebanyak 47 bayi baru lahir yang ditentukan menggunakan metode exhaustive sampling. Pengumpulan data
penelitian dengan wawancara langsung kepada ibu dan melakukan penimbangan berat
badan bayi dalam rangka mengukur status gizi bayi. Pengolahan data dengan menggunakan
komputer dengan analisa data menggunakan pendekatan uji statistik Chi Square
Test yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa terdapat
hubungan pengetahuan ibu, peran keluarga dan peran tenaga bidan dengan pemberian
ASI sedangkan pemberian ASI tidak berhubungan dengan status gizi bayi.
Saran yang diajukan adalah perlunya pemberian
informasi kepada ibu tentang manfaat pemberian ASI, yang juga ditujukan kepada
masyarakat secara umum khususnya keluarga terdekat seperti suami, bagi tenaga
bidan diharapkan memiliki peran serta aktif dan tanggung jawab moril terhadap
keberhasilan program menyusui yang ditunjang dengan pengembangan kemapuan
tenaga bidan dalam keterampilan berkomunikasi.